Artikel kali ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya dengan judul Kesalahan Paradigma Lama Terhadap SMK. Artikel kali ini akan membahas pentingnya paradigma baru di tengah masyarakat. Semoga tulisan sederhana yang masih acak-acakan ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan belajar untuk kita semua.
Pada
pembahasan sebelumnya sudah disinggung bahwa SMK tidak
harus berkiblat pada teknologi manufaktur.
Paradigma masyarakat yang masih memandang SMK
harus berkiblat pada teknologi manufaktur
harus diperbaiki atau diluruskan. Paradigma baru tentang pendidikan SMK sangat
diperlukan, yakni bahwa SMK seharusnya berbasis pada apa yang kita butuhkan.
SMK bukanlah ajang gengsi yang harus menyesuaikan tren internasional. Percuma saja
seorang siswa sekolah di SMK dengan jurusan teknologi manufaktur yang bergengsi namun
akhirnya setelah lulus ilmunya tidak digunakan karena yang dibutuhkan oleh
daerahnya bukanlah bidang tersebut.
Sedangkan untuk melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan manufaktur sangatlah
kecil peluangnya.
Apabila kita melihat
potensi yang ada di Indonesia, maka yang terbesar adalah potensi di bidang
maritim dan agraris. Fakta tersebut tidak mengherankan apabila kita melihat
realita yang ada, mengingat wilayah laut kita yang sangat luas yakni sekitar
70% dari keseluruhan wilayah Indonesia. Tidak hanya luas, laut Indonesia juga
memiliki potensi yang sangat besar. Mulai dari potensi hasil laut, pertambangan
sampai pariwisata semua dimiliki oleh wilayah laut Indonesia. Untuk bidang
pertanian, kita pasti pernah mendengar sebuah kalimat bahwa tongkat kayupun
bila ditancapkan di tanah Indonesia akan tumbuh menjadi tanaman yang dapat menghidupi manusia. Kalimat tersebut sangat
tepat untuk menggambarkan betapa suburnya tanah Indonesia. Suburnya tanah di
Indonesia disebabkan karena beberapa faktor,
diantaranya yaitu adanya konsentrasi
gunung berapi yang sangat tinggi, curah hujan yang teratur serta sinar matahari
yang cukup.
Selain maritim dan agraris, Indonesia juga
sangat terkenal memiliki potensi tambang yang luar biasa mulai dari minyak
bumi, batu bara, gas alam sampai batuan mulia. Bisa dibayangkan apabila
potensi-potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Bukan tidak mungkin
Indonesia akan menjadi Negara super power yang diwujudkan melalui kerja keras
Bangsa Indonesia sendiri. Namun realitanya potensi-potensi tersebut justru
lebih banyak dieksploitasi oleh pihak asing. Kekayaan Indonesia justru lebih
banyak dikeruk oleh pihak-pihak luar yang hanya menjadikan warga Negara
Indonesia sebagai kuli.
Jika kita tinjau lagi, permasalahan ini pasti ada
penyebabnya. Salah satu penyebab terkuat adalah adanya kesalahan sistem
pendidikan di Indonesia. Di mana eksekutor pendidikan justru lebih mengejar
tren pendidikan internasional daripada apa yang di butuhkan Indonesia. Institusi
pendidikan formal yang mempelajari tentang potensi-potensi Indonesia masih
sangat kurang. Sehingga kita sebagai pribumi justru kesulitan memanfaatkan dan mengolah potensi yang kita miliki. Dan
pada akhirnya kita hanya dijadikan
kuli di rumah sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar