Sabtu, 04 April 2015

Paradigma Baru SMK

Artikel kali ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya dengan judul Kesalahan Paradigma Lama Terhadap SMK. Artikel kali ini akan membahas pentingnya paradigma baru di tengah masyarakat. Semoga tulisan sederhana yang masih acak-acakan ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan belajar untuk kita semua.

Pada pembahasan sebelumnya sudah disinggung bahwa SMK tidak harus berkiblat pada teknologi manufaktur. Paradigma masyarakat yang masih memandang SMK harus berkiblat pada teknologi manufaktur harus diperbaiki atau diluruskan. Paradigma baru tentang pendidikan SMK sangat diperlukan, yakni bahwa SMK seharusnya berbasis pada apa yang kita butuhkan. SMK bukanlah ajang gengsi yang harus menyesuaikan tren internasional. Percuma saja seorang siswa sekolah di SMK dengan jurusan teknologi manufaktur yang bergengsi namun akhirnya setelah lulus ilmunya tidak digunakan karena yang dibutuhkan oleh daerahnya bukanlah bidang tersebut. Sedangkan untuk melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan manufaktur sangatlah kecil peluangnya.
Apabila kita melihat potensi yang ada di Indonesia, maka yang terbesar adalah potensi di bidang maritim dan agraris. Fakta tersebut tidak mengherankan apabila kita melihat realita yang ada, mengingat wilayah laut kita yang sangat luas yakni sekitar 70% dari keseluruhan wilayah Indonesia. Tidak hanya luas, laut Indonesia juga memiliki potensi yang sangat besar. Mulai dari potensi hasil laut, pertambangan sampai pariwisata semua dimiliki oleh wilayah laut Indonesia. Untuk bidang pertanian, kita pasti pernah mendengar sebuah kalimat bahwa tongkat kayupun bila ditancapkan di tanah Indonesia akan tumbuh menjadi tanaman yang dapat menghidupi manusia. Kalimat tersebut sangat tepat untuk menggambarkan betapa suburnya tanah Indonesia. Suburnya tanah di Indonesia disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya yaitu  adanya konsentrasi gunung berapi yang sangat tinggi, curah hujan yang teratur serta sinar matahari yang cukup.

 Selain maritim dan agraris, Indonesia juga sangat terkenal memiliki potensi tambang yang luar biasa mulai dari minyak bumi, batu bara, gas alam sampai batuan mulia. Bisa dibayangkan apabila potensi-potensi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik. Bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi Negara super power yang diwujudkan melalui kerja keras Bangsa Indonesia sendiri. Namun realitanya potensi-potensi tersebut justru lebih banyak dieksploitasi oleh pihak asing. Kekayaan Indonesia justru lebih banyak dikeruk oleh pihak-pihak luar yang hanya menjadikan warga Negara Indonesia sebagai kuli.
Jika kita tinjau lagi, permasalahan ini pasti ada penyebabnya. Salah satu penyebab terkuat adalah adanya kesalahan sistem pendidikan di Indonesia. Di mana eksekutor pendidikan justru lebih mengejar tren pendidikan internasional daripada apa yang di butuhkan Indonesia. Institusi pendidikan formal yang mempelajari tentang potensi-potensi Indonesia masih sangat kurang. Sehingga kita sebagai pribumi justru kesulitan memanfaatkan dan mengolah potensi yang kita miliki. Dan pada akhirnya kita hanya dijadikan kuli di rumah sendiri.