Selasa, 09 September 2014

Memperbaiki HP No Charging

       
 1.
Memeriksa Charger.Jika charger ngadat, sebagai langkah awal, cara paling mudah adalah mencoba charger Anda untuk men-charg ponsel lain. Jika ternyata masih berungsi baik, kita masuk ke lngkah berikutnya.


 2. Memeriksa Baterai.Sebenarnya untuk mengecek baterai diperlukan alat yang dinamakan baterai tester, namun kita bisa melakukannya dengan hanya mencobanya di ponsel lain. Jika memang benar-benar tak berfungsi, jangan buang baterai anda dulu. Kita bias menaikkan kembali daya baterai, yaitu dengan memberikan tegangan 5-12 volt langsung pada baterai menggunakan DC power supply.cara ini memang tidak 100% menaikkan daya baterai, namun cukup membantu untuk pemakaian beberapa bulan.


 3. Memeriksa Konektor Charger.Cara memeriksa konektor charger ( terletak di dasar ponse ) adalah dengan memasukkan charger e konektornya, untuk krmudian diukur menggunakan multimeter, jika ada tegangan yang diinginkan, dapat dipastikan konektor masih berfungsi. Cobalah untuk menaikkan konektor charger lebih tinggi.


 4. Membersihkan Permukaan Mesin Dan Konektor.Gunakan cairan pembersih, semisal alcohol. Perlu diingat, gunakan caian alcohol yang tidak keras dan cepat menguap. Lebih amannya gunakan WD-4.


5. Memeriksa Fuse Atau Sekring.Sekring berfungi untuk mngamankan mesin. Jika sekring putus, ponsel tidak akan dapat melakukan charging.cara mencobanya adalah dengan menggunakan multimeter yang dibuat pada nilai resistansi terrendah ( X1 Ohm ).


6.   Memeriksa IC Charging.
Beda ponsel, beda pula untuk istilah yang satu ini. Pada Nokia misalnya, sebutan IC charging ada 2 macam, yaitu IC Chaps pada ponsel DCT-3 dan IC UEM pada ponsel DCT-4. Jika IC charing tidak berfungsi, gantilah dengan yang baru. Cara memeriksanya adalah dengan memeriksa input dan output IC charging. Jika sesuai skema, berarti IC charging masih berfungsi dengan baik.

Mengenal Jenis Baterai HP

 
1. NiCd (Nickel Canadium).
Jenis baterai ini adalah yang paling tua, bisa dibilang nenek moyangnya baterai HP :v. Jenis ini paling tahan banting, namun berat dan volumenya paling besar. Baterai jenis ini sudah jarang dipakai pada ponsel, karena dianggap tidak praktis (hampir punah gan). Kelemahan NiCd antara lain sangat rentan terhadap efek memori. Maksudnya, baterai hanya mengisi ke tingkat di mana baterai terakhir didischarg. Hal ini karena adanya proses akumulasi gas yang terperangkat pada plat sel baterai. Misalnya gini, kalau baterai hanya dicharg 40 persen maka jika dicharg kembali pada waktu berikutnya, baterai hanya akan mengisi energi yang terpakai tadi (40 persen).

2. NiMH (Nickel Metal Hybrid).
Jenis kedua ini merupakan pengembangan dari NiCd. Dibanding dengan NiCd, dengan volume sama, kapasitas NiMH jauh lebih besar. Namun NiMH ini juga masih rawan terhadap memory effect, meski kerawanannya tidak sebesar NiCd.

3. Li-ion (Lithium).
Merupakan teknologi terbaru dalam baterai kering isi ulang. Lebih ringan dan lebih besar kapasitasnya ketimbang NiMH. Li-ion juga tidak rawan efek memori, jadi Agan bebas mengisi baterai jenis ini kapan saja dan di mana saja. Namun kelemahannya, jika dicharg berlebih baterai akan menurun kemampuannya ketimbang 2 generasi sebelumnya.

4. LiPo (Lithium Polymer).
LiPo adalah baterai generasi terbaru yang terbuat dari bahan cairan. Bentuk fisiknya lebih praktis dan mempunyai kapasitas yang besar. Sayangnya jenis ini sangat rentan. Untuk mencharg baterai ini, jangan sampai menunggu baterai benar-benar habis, karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memulihkannya. Harga baterai LiPo untuk saat ini masih tergolong mahal, yakni mulai dari 250.000an.